Quality Manajemen System untuk Tingkatkan Kualitas Pemeriksaan Merek di DJKI

Jakarta - Melihat tren positif di masyarakat dengan kreativitas dan semangat wirausaha yang semakin tinggi melahirkan berbagai merek usaha produk dagang/jasa lokal semakin menjamur. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya permohonan pendaftaran merek di Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM. 

DJKI selaku focal point dalam pelindungan KI, khususnya dalam hal ini pelindungan merek, terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan. Salah satunya melalui sistem manajemen mutu pemeriksaan merek DJKI. Oleh karena itu, DJKI bersama dengan JICA dan JPO menyelenggarakan Online Seminar On Quality Management for Trademark Examination yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para pemeriksa merek di DJKI dalam menerapkan sistem manajemen mutu dalam pemeriksaan merek. 

Kurniaman Telaumbanua selaku Direktur Merek dan Indikasi Geografis menyampaikan bahwa di tahun 2024 ini Direktorat Merek dan Indikasi Geografis menjadikan Quality Manajemen System (QMS) sebagai target kinerja dalam bentuk penyusunan juknis agar pemeriksa merek dapat meningkatkan mutu output yang dihasilkan pada saat melakukan pemeriksaan.

“Kami menargetkan draft akhir QMS pemeriksaan merek dapat  diselesaikan pada semester pertama tahun 2024 yang meliputi petunjuk teknis pemeriksaan substantif dan standar mutu pemeriksaan merek,” tutur Kurniaman pada Selasa, 31 Januari 2024 secara daring. 

“Sistem manajemen mutu yang baik akan memastikan bahwa pemeriksaan merek dilakukan secara terukur, objektif, dan konsisten. Oleh karena itu, QMS menjadi penting karena pemeriksaan merek merupakan proses inti bagi suatu merek berhasil didaftar atau ditolak. Rekomendasi hasil pemeriksaan yang berkualitas juga merupakan indikator untuk mewujudkan visi DJKI sebagai World Class IP Office,” lanjutnya. 

Pada kesempatan yang sama, Yustina Linasari selaku Pemeriksa Merek Madya DJKI menyampaikan terkait bagaimana rencana pengembangan QMS. Untuk menentukan model terbaik QMS di DJKI, dilakukan berdasarkan hasil dari uji coba penggunaan model QMS pada setiap kelompok dan uji coba penggunaan model QMS secara keseluruhan dari rentang waktu November 2023 s.d Juni 2024. 

“Selanjutnya, diperlukan juga penyusunan Juknis QMS dan pembaruan juknis pemeriksaan substantif serta optimalisasi kelompok kerja dalam QMS yang diharapkan dapat mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas pemeriksaan,” jelas Yustina. 

Sebagai informasi, pada kegiatan ini turut hadir juga Director of International Cooperation Division, JPO; Director for Intellectual Property, JETRO Singapore; Deputy Director, Quality Management Section, Trademark Division, JPO; JICA Expert; dan diikuti oleh 70 pemeriksa merek DJKI. (Ver/Dit)



TAGS

#Merek

LIPUTAN TERKAIT

DJKI Terima Audiensi PRCI Bahas Usulan Pedoman Royalti Karya Cipta Tulis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Konsultan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Perkumpulan Reproduksi Cipta Indonesia (PRCI) pada Jumat, 13 Juni 2025, di Ruang Rapat Gedung DJKI, Jakarta. Pertemuan ini membahas usulan terkait penyusunan pedoman royalti bagi karya cipta tulis.

Jumat, 13 Juni 2025

DJKI Selenggarakan Sosialisasi Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis Secara Daring: Komitmen terhadap Efisiensi dan Percepatan Layanan Publik

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pemeriksaan Substantif Indikasi Geografis secara daring sebagai bagian dari upaya percepatan pelayanan publik serta penyesuaian terhadap kebijakan efisiensi anggaran nasional.

Kamis, 12 Juni 2025

DJKI Dukung Industri Film Indonesia dalam Forum Internasional “Indonesia’s Success Stories”

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum Republik Indonesia, turut berpartisipasi aktif dalam forum internasional bertajuk Indonesia’s Success Stories yang diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Motion Picture Association (MPA), Kementerian Kebudayaan, serta berbagai asosiasi film nasional dan internasional.

Rabu, 11 Juni 2025

Selengkapnya