Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan Patent Office (JPO) menggelar kegiatan On The Job Training (OJT) on Patent Examination yang berfokus pada bidang Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Bioteknologi pada 15 s.d. 18 Oktober 2024 di Aula Oemar Seno Adjie, Lantai 18, Gedung Eks Sentra Mulia.
Membuka kegiatan, Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST), dan Rahasia Dagang (RD) Sri Lastami menekankan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual (KI) terhadap inovasi di era Revolusi Industri 4.0, terutama di bidang AI, IoT, dan Bioteknologi.
“Teknologi AI dan IoT telah mengubah berbagai sektor bisnis dan kehidupan sehari-hari, sementara bioteknologi menawarkan solusi inovatif di bidang kesehatan, pertanian, dan lingkungan,” ucap Lastami.
“Harapannya, melalui kegiatan ini para peserta dapat meningkatkan pemahaman mengenai pemeriksaan paten yang semakin kompleks dalam bidang-bidang tersebut,” lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Oka Hiroyuki selaku perwakilan dari JICA mengucapkan terima kasih kepada DJKI atas undangan dan kerja sama yang telah terjalin dalam kegiatan OJT bagi para pemeriksa paten.
Kegiatan OJT sendiri merupakan kelanjutan dari pelatihan yang dilaksanakan tahun lalu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman teknis serta keterampilan dalam proses pemeriksaan paten di Indonesia.
“Kami sangat gembira dapat melanjutkan kolaborasi ini dan berterima kasih kepada DJKI yang telah mengundang ahli dari JPO untuk berbagi pengetahuan,” ujar Oka.
“Dalam kegiatan ini, kami menghadirkan dua ahli yang dijadwalkan akan memberikan materi mengenai teknologi kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan bioteknologi,” tambahnya.
Oka juga menyampaikan bahwa OJT kali ini akan sangat bermanfaat bagi para pemeriksa paten, khususnya dalam memperdalam pemahaman tentang perkembangan terbaru di bidang AI dan IoT.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan yang berguna bagi semua peserta,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mempererat kerja sama antara Indonesia dan Jepang, serta berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia di bidang KI, terutama dalam hal teknologi-teknologi yang sedang berkembang pesat.
Sebagai Informasi tambahan, kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan pakar, termasuk Oka Hiroyuki (JICA Expert), Nameda Etsushi (Pemeriksa Paten JPO Bidang AI dan IoT), Mitani Naoya (Pemeriksa Paten JPO Bidang Bioteknologi), serta pejabat fungsional pemeriksa paten utama, madya, muda, dan pertama dari DJKI. (drs/sas)
Sebagai bentuk komitmen mendukung visi Indonesia Emas 2045, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum terus mempersiapkan langkah konkret melalui penguatan peran kekayaan intelektual (KI) dalam pembangunan nasional. Salah satu upaya tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral bersama World Intellectual Property Organization (WIPO) di Jenewa, Swiss pada Jumat, 18 Juli 2025.
Jumat, 18 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) menggelar rapat koordinasi membahas finalisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) mengenai penegakan hukum di bidang kekayaan intelektual (KI). Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Awaloedin Djamin, Markas Besar POLRI, Jakarta Selatan pada 18 Juli 2025 ini merupakan tindak lanjut atas Nota Kesepahaman antara DJKI dan POLRI yang telah ditandatangani pada 14 Mei 2025.
Jumat, 18 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum) menanggapi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur (MUI Jatim) yang menyatakan bahwa penggunaan sound horeg dengan volume berlebihan serta mengandung unsur kemaksiatan adalah haram.
Rabu, 16 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025
Rabu, 16 Juli 2025