Bahas Indikasi Geografis, DJKI Kunjungi MAFF di Jepang

Saitama - Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, dalam rangkaian kegiatan benchmarking dengan negara Jepang mengenai pelindungan Indikasi Geografis (IG), melakukan kunjungan ke Kantor Wilayah (Kanwil) The Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) di Saitama, Jepang pada Selasa, 21 November 2023.

Pada kesempatan tersebut, Mr. Kanda Atsushi selaku Direktur Kanwil MAFF Saitama menjelaskan mengenai peran kanwil MAFF Saitama dalam proses pendaftaran IG. Dimana peran kanwil kanwil MAFF Saitama hanya pada proses di  pra pendaftaran dan juga pasca pendaftaran IG. 

“Pada pra pendaftaran, mulai dari persiapan dokumen persyaratan permohonan IG apabila pemohon yang merupakan organisasi produsen memiliki kendala dalam penyusunan dokumen maka akan diberikan bantuan oleh Asosiasi Swasta yang dapat dibantu dan dibiayai dari MAFF. Hal ini akan meminimalisir adanya penolakan/penarikan kembali permohonan IG karena dokumen persyaratan awal sudah lengkap,” ujar Kanda. 

Kemudian, pada pasca pendaftaran, Kanwil MAFF akan aktif melakukan monitoring terhadap manajemen pengawasan organisasi produsen terhadap anggotanya mengenai seluruh ketentuan yang sudah disepakati dalam dokumen. Jika tidak ada ketidaksesuaian maka akan diberikan tindakan administrasi agar pemohon dapat segera memperbaiki.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Anom Wibowo menyampaikan bahwa dalam proses pendaftaran IG, penentuan karakteristik, kualitas dan reputasi produk adalah hal yang sangat penting.

“Sama hal nya dengan Jepang, di Indonesia juga suatu produk dengan reputasi dan karakteristik yang khas serta kualitas produk yang baik yang akan dilindungi dengan tanda / nama IG nya. Oleh karena itu, sebelum mengajukan permohonan IG pemohon perlu menentukan karakteristik dan kualitas produk yang akan dimohonkan,” ujar Anom.

Anom juga mengatakan, dalam pelindungan IG baik Indonesia dengan Jepang memiliki tantangan yang sama yaitu masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelindungan IG.

“Pelindungan terhadap produk IG itu penting agar dapat terhindar dari praktik persaingan curang serta terhindar dari penyalahgunaan serta pelanggaran IG lainnya. Di Jepang sendiri sudah ada contoh kasus pelanggaran IG mengenai penyalahgunaan nama IG Daging Sapi Tajima sebagai salah satu produk IG yang telah terdaftar di Jepang,” lajut Anom.

Kasus bermula saat terdapat salah satu restoran di Jepang yang mengklaim menggunakan Daging Sapi Tajima dalam jenis sajian makanannya, tetapi ternyata daging yang digunakan tersebut bukan daging tajima yang sudah terdaftar. Sehingga restoran tersebut diberikan sanksi dan pengumuman kepada masyarakat bahwa terdapat penyalahgunaan IG yang telah dilakukan.

Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut juga membahas mengenai contoh produk yang sudah merasakan manfaat dari pelindungan IG. Di wilayah Saitama sendiri, terdapat "Ichida Gaki" yakni produk olahan buah kesemek yang sudah memiliki pasar export ke negara-negara asia tenggara antara lain Singapura dan Vietnam, dengan terdaftar IG jumlah export nya semakin meningkat.

Selain itu ada produk "Edosaki Kabocha" yaitu labu yang setelah terdaftar IG pemasarannya makin meningkat melalui kerjasama dengan swalayan Seven Eleven yang menjual labu ini di beberapa 4 wilayah prefektur di Jepang.

Sebagai informasi, Di area kantor wilayah MAFF di Saitama sudah terdaftar 15 Indikasi Geografis yang berasal dari 6 wilayah prefektur, sedangkan 4 wilayah prefektur lainnya di Saitama belum ada IG yang terlindungi. (Arm/Syl)

 



LIPUTAN TERKAIT

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

DJKI Serahkan Surat Pencatatan KIK dan Sertifikat Merek Kolektif dari Bukittinggi

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu menyerahkan dua surat pencatatan kekayaan intelektual komunal (KIK) dan satu sertifikat merek kolektif dari Bukittinggi. Penyerahan ini dilaksanakan di sela-sela kegiatan audiensi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dengan pemerintah Kota Bukittinggi di Kantor Wali kota pada Rabu, 30 April 2025.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya