Para RuKI dan Duta KI Mendapatkan Pelatihan Dasar-Dasar KI

Jakarta - Para Guru Kekayaan Intelektual (RuKI) dari seluruh unit kerja di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengikuti pelatihan secara daring pada Selasa, 14 September 2022. Pada pelatihan, RuKI diberikan pemahaman mendalam mengenai dasar-dasar KI.

Pada kesempatan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Sucipto mengatakan agar RuKI dapat menyampaikan pemahaman dan kesadaran mengenai kekayaan intelektual (KI) serta mampu membawa dampak positif bagi khalayak. Karena pada dasarnya KI memiliki nilai ekonomi yang bisa memajukan perekonomian masyarakat.

"RuKI merupakan program yang dipersiapkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dalam rangka pelaksanaan DJKI Mengajar 2022 dengan harapan meningkatkan kesadaran KI masyarakat," jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Sucipto.

DJKI Mengajar 2022 merupakan salah satu program unggulan DJKI yang bertujuan untuk menyediakan media pembelajaran mengenai KI bagi anak-anak usia sekolah untuk menanamkan pentingnya melindungi dan menghargai KI serta menumbuhkan semangat berkarya dan berinovasi. 

RuKI sendiri terdiri dari para pegawai Kemenkumham baik dari unit pusat, kantor wilayah, maupun unit pelaksana teknis (UPT). 

Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar oleh para RuKI selama satu hari serentak di 33 provinsi di Indonesia. Program DJKI Mengajar 2022 dimaksudkan sebagai bekal untuk menciptakan generasi yang sadar dan menghargai KI.

Pelatihan pada hari pertama ini menghadirkan Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Anggoro Dasananto yang memaparkan materi mengenai dasar-dasar pelindungan ciptaan dan desain industri.

"Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi," ujar Anggoro.

Selain itu, turut hadir sebagai narasumber Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua. Kurniaman menyampaikan bahwa ada tiga syarat utama dalam mendaftarkan merek.

"Merek yang didaftarkan harus dapat direpresentasikan secara grafis, memiliki daya pembeda, dan digunakan dalam kegiatan perdagangan," terang Kurniaman.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan diselenggarakan selama dua hari ke depan dan juga diikuti oleh para Duta KI yang salah satunya adalah penyanyi cilik Farel Prayoga yang sedang tenar belakangan ini. (syl/dit)

 

 



LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya