Industri Animasi Indonesia Tumbuh Pesat, Tantangan Baru Hadir dari Era AI

Jakarta — Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Agung Damar Sasongko, menegaskan bahwa pelindungan hak cipta menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri animasi Indonesia. Hal itu disampaikan dalam podcast What’s Up Kementerian Hukum RI yang juga menghadirkan CEO The Little Giant Studio, Bony Wirasmono. Jumat, 12 September 2025.

Menurut Agung, karya anak bangsa kini mampu bersaing di level global. “Film seperti Nusa dan Jumbo membuktikan bahwa cerita orisinal yang dekat dengan masyarakat bisa diterima luas, bahkan di luar negeri. Ini motor penggerak ekonomi kreatif kita,” ujarnya.

Agung menekankan, meski hak ekonomi dari sebuah intellectual property (IP) bisa dialihkan ke pihak lain, hak moral tetap melekat pada penciptanya. “Nama pencipta tidak boleh dihapus. Bahkan perubahan konten sekalipun harus seizin pembuat aslinya,” tegasnya. 

Ia juga mengingatkan pentingnya perjanjian yang jelas dalam komersialisasi karya agar sengketa antara pencipta dan pemegang hak ekonomi bisa dihindari.

Tambahnya, karya yang sepenuhnya dihasilkan AI tidak diakui sebagai ciptaan, karena undang-undang hanya melindungi karya manusia. 

“Persoalan muncul ketika AI menggunakan karya orang lain sebagai data latih. Itu bisa bersinggungan dengan hak cipta. Karena itu, revisi Undang-Undang Hak Cipta sedang digodok untuk mengakomodasi perkembangan teknologi ini,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bony Wirasmono berbagi perjalanan panjangnya membangun animasi Indonesia. Berawal dari rasa penasaran setelah menonton Jurassic Park, ia akhirnya menjadi animator hingga ikut menggarap proyek internasional. Kesuksesan Nusa menjadi bukti nyata daya saing animator lokal. 

“Awalnya kami hanya menargetkan 900 subscriber YouTube. Tapi dalam tiga hari, jumlahnya melonjak jadi 100 ribu secara organik,” kenang Boni.

Boni menegaskan, kualitas animator Indonesia tidak kalah dengan luar negeri. Banyak di antaranya bahkan direkrut oleh studio besar seperti Disney, Pixar, hingga Dreamworks. Namun, ia mengingatkan hadirnya tantangan baru di era digital, terutama penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Podcast ini menegaskan bahwa meski animasi Indonesia terus tumbuh dan mulai mendapat tempat di hati masyarakat, dukungan regulasi dan kesadaran hukum tetap menjadi kunci agar karya kreator lokal terlindungi di tengah derasnya arus digitalisasi.

 



TAGS

#KI Umum

LIPUTAN TERKAIT

DJKI Bahas Strategi Kantor KI Kelas Dunia

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar rapat pembahasan penguatan konsep Kantor Kekayaan Intelektual (KI) Kelas Dunia di ruang rapat lantai 10 DJKI pada Senin, 22 Desember 2025 yang dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Hermansyah Siregar, bersama pegawai DJKI yang memiliki pengalaman pendidikan dan kerja di luar negeri, termasuk di World Intellectual Property Organization (WIPO). Rapat ini menyoroti tiga isu strategis yang menjadi perhatian utama DJKI, yakni Patent Prosecution Highway (PPH), Publikasi Guideline Pemeriksaan seluruh rezim KI, serta penguatan kerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Senin, 22 Desember 2025

Percepat Layanan Paten, DJKI Selenggarakan Pelatihan Pemeriksaan Formalitas

Layanan paten yang cepat dan pasti menjadi prasyarat penting bagi inovasi dan daya saing suatu negara. Berangkat dari kebutuhan tersebut, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atau DJKI menyelenggarakan Pelatihan Pemeriksaan Formalitas Paten di Gedung DJKI, Jakarta pada 22 Desember 2025.

Senin, 22 Desember 2025

DJKI Perdalam Evaluasi Kinerja Kanwil melalui Pembahasan Komisi III

Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum) memperdalam evaluasi kinerja kantor wilayah (Kanwil) melalui Pembahasan Komisi III dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) hari kedua yang digelar di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Selasa, 16 Desember 2025

Selengkapnya