DJKI Terus Perbaiki Iklim Pelindungan KI pada E-Commerce

Jakarta -  Perkembangan digital yang pesat terjadi saat ini juga merambah dunia perdagangan yang biasa disebut e-commerce. E-commerce saat ini menjadi prioritas masyarakat melakukan transaksi jual beli, terutama pasca pandemi covid. 

Wujud nyata keseriusan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menegakkan hukum kekayaan intelektual (KI) salah satunya ialah melalui penegakkan hukum pada platform e-commerce. 

DJKI dan Lazada mengadakan capacity building untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia penegak hukum di DJKI maupun untuk Satgas IP Task Force. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 18 Oktober 2022 di Hotel JS Luwansa, Jakarta mengusung tema “Advancing Intellectual Property Rights Protection in Indonesian E-commerce”.

Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Anom Wibowo mengatakan sesaat lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan G-20 yang akan berlangsung Bali. G-20 ialah kelompok negara dengan potensi perekonomian besar di dunia.

“Dari 20 negara ternyata hanya Indonesia yang potensi ekonominya didukung oleh kekayaan alam. Sementara 19 negara lainnya didukung oleh kekayaan intelektual. Terdapat korelasi yang kuat antara kekayaan intelektual dengan kemajuan suatu negara,” jelas Anom.

Anom menambahkan harapannya agar kegiatan ini tidak hanya membangun kesadaran pentingnya pelindungan KI. Namun juga dapat memotivasi dalam mendorong inovasi dan temuan baru baik dari pelaku usaha maupun konsumen Indonesia.

“Semoga Lazada dapat menjadi pioneer kesadaran pelindungan KI di e-commerce. Bersama dengan DJKI dan Satgas IP Task Force kita terus tingkatkan pelindungan bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Senada dengan Anom, Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan Lazada terus medukung para penjual untuk selalu meningkatkan diri dan naik kelas. Sebagian besar penjual tersebut adalah pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).

“Meningkatkan diri bukan hanya dari sisi peningkatan produk saja tetapi juga kemampuan melakukan pemasaran secara digital (digital marketing) serta dari sisi kepatuhan terhadap produk,” ungkap Ferry.

Lazada terus berupaya mendorong kepatuhan para penjual dengan memastikan produk yang dijual mengikuti standar dan ketentuan di Indonesia termasuk dalam hal peningkatan kesadaran KI. Konsumen juga diberikan edukasi agar berbelanja dengan arif dan teliti. 

“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk upaya kita untuk memastikan pelindungan KI di e-commerce Indonesia,” harap Ferry.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pertemuan DJKI dengan Lazada di Singapura pada 7 Juni 2022 lalu. Kedepannya DJKI akan terus membangun relasi dan kerja sama dengan pihak penegak hukum internasional. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik penegakan hukum pelindungan KI e-commerce Indonesia. (DES/SYL)



LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya