Dirjen KI bersama Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jalin Kerja Sama Pelindungan dan Pemanfaatan Kekayaan Intelektual

Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam perlindungan dan pemanfaaatan kekayaaan intelektual (KI) bagi dosen dan peneliti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Naskah kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Dr. Freddy Harris ACCS bersama Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA di Aula Gedung ex-Sentra Mulia Lantai 18, Senin (9/4/2018).

Turut mendampingi Dirjen KI, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Inteelktual (Sesditjen KI), R. Natanegara; Direktur Teknologi Informasi KI, Razilu; Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan KI, Molan Tarigan; Direktur merek dan Indikasi Geografis, Fathlurachman; Direktur Hak Cipta dan Desain Industri, Erni Widhyastari; dan Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa, Yurod Saleh.

Dirjen KI, Freddy Harris menyampaikan bahwa sebagai Perguruan Tinggi, UIN Jakarta sudah berada di jalur yang tepat dalam mendorong dosen dan penelitinya menghasilkan riset berupa temuan yang bisa dipatenkan sekaligus digunakan masyarakat.

“UIN Jakarta sebagai perguruan tinggi, kami harapkan menjadi leading sector dalam pengembangan kekayaan intelektual”, ujar Dirjen KI.

Rektor UIN Jakarta mengungkapkan, kerjasama ini menjadi bagian penting pengembangan tradisi riset di kalangan dosen-peneliti UIN Jakarta dengan mendorong mereka menghasilkan karya-karya riset yang bermanfaat bagi masyarakat sekaligus diakui hak patennya.

“Jika saat ini hasil risetnya ditulis, dipublikasikan di jurnal, maka dengan kerja sama ini kita ingin mendorong bagaimana riset dosen-peneliti UIN Jakarta menjadi sebuah temuan, produk,” ungkap Dede Rosyada.

Freddy memberi masukan agar kegiatan riset berorientasi pada produk yang bisa dipatenkan mulai diberlakukan pada mahasiswa sarjana saat mengambil tugas akhir mereka.

“Karya akhir kesarjanaan mereka tidak hanya terdokumentasikan di ruang-ruang perpustakaan, melainkan sebuah karya yang bisa dimanfaatkan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat”, ucap Freddy Harris.

“Karena itu, UIN Jakarta sebagai perguruan tinggi kami harapkan menjadi leading sector dalam pengembangan kekayaan intelektual,” harapnya. (Humas DJKI, April 2018)


TAGS

#Paten

LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya