DJKI Kembali Atur Strategi Keluar Dari Status Priority Watch List

Jakarta – Hingga saat ini Indonesia masih berstatus Priority Watch List (PWL) dan Watch List (WL) sejak tahun 1989. Tak terkecuali pada tahun ini, Special 301 Report yang diterbitkan oleh United States Trade Representative (USTR) pada 28 April 2022 pun turut memasukkan Indonesia dalam PWL.

Sebanyak 8 (delapan) Asosiasi Industri (pelaku usaha) Amerika Serikat yang tergabung dalam USTR memberikan status PWL pada Indonesia. Namun di lain sisi juga memberikan rekomendasi untuk penguatan penegakan hukum di bidang kekayaan intelektual (KI) dari berbagai aspek. 

Untuk itu, sebagai wujud keseriusan penegakan hukum KI, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar rapat tindak lanjut terkait pertemuan DJKI dengan Asosiasi Industri Amerika Serikat pada Senin, 18 Juli 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Penyidikan dan Penyelesaian Sengketa Anom Wibowo ingin lekas mengatur strategi agar Indonesia dapat ke luar dari status PWL. Menurut Anom, status PWL dan WL sejak 1989 tersebut akan mempengaruhi kepercayaan negara lain kepada Indonesia yang akan berpengaruh negatif pada banyak sektor.



“Setelah menyandang status PWL dan WL sejak 1989, kita upayakan usaha maksimal untuk lepas dari status PWL. Segera diskusikan dengan USTR terkait rekomendasi yang dikeluarkan,” tutur Anom.

Setelah memperkuat amunisi penegakan hukum KI melalui pembentukan IP Task Force (Satgas Operasional) oleh 9 (sembilan) Kementerian/Lembaga terkait, DJKI akan mengatur strategi untuk menindak lanjuti rekomendasi dari USTR.

“Kita harus segera tindak lanjuti rekomendasi dari USTR. DJKI, IP Task Force, dan seluruh kementerian/lembaga terkait harus berkomitmen penuh membuktikan keseriusan dalam penegakan hukum pelindungan KI Di Indonesia,” ujar Anom.

Asisten Atase Ekonomi Kedutaan Besar Amerika Serikat Lyle Goode menyambut baik komitmen kuat Indonesia untuk segera menindak lanjuti rekomendasi USTR. Goode siap memfasilitasi pertemuan IP Task Force dengan USTR dan beberapa asosiasi industri Amerika Serikat.



“Kami sangat mengapresiasi komitmen IP Task Force untuk menegakkan hukum pelindungan KI. Kami juga telah mencatat langkah DJKI yang baru saja melakukan aksesi terhadap perjanjian (traktat) strategis di bidang KI, seperti Madrid Protocol, Marakesh Treaty, Beijing Treaty, dan yang terbaru Budapest Treaty,” ujar Goode.

Sejak Januari hingga pertengahan Juli 2022, terdapat 27 perkara pelanggaran KI yang sudah dan sedang ditangani. Dari total tersebut, 14 diantaranya merupakan sengketa merek, 8 (delapan) sengketa hak cipta, 4 (empat) sengketa desain industri, dan 1 (satu) sengketa paten. 

DJKI bersama IP Task Force terus berkomitmen untuk menegakan hukum pelindungan kekayaan intelektual demi terjaminnya hak para pencipta/kreator di Indonesia. Lebih luas lagi, penegakan hukum KI bertujuan untuk menciptakan kepercayaan internasional kepada Indonesia.

IP Task Force beranggotakan badan penegak hukum dan kementerian/lembaga terkait yang terdiri dari DJKI Kementerian Hukum dan HAM; Bareskrim Polri; Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan; Ditjen Aplikasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika; Badan Pengawasan Obat dan Makanan; Kementerian Perdagangan; Kementerian Luar Negeri; Kementerian Kesehatan; serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (DES/SYL)





LIPUTAN TERKAIT

Edukasi dan Kepatuhan Adalah Kunci Ekosistem Musik yang Berkeadilan

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menegaskan bahwa edukasi mengenai hak cipta dan kepatuhan terhadap mekanisme penggunaan lagu untuk keperluan komersial adalah langkah mendasar dalam membangun ekosistem musik nasional yang sehat dan berkeadilan. Banyak pelaku usaha yang belum memahami bahwa memutar lagu di ruang publik atau menyelenggarakan konser merupakan bentuk penggunaan komersial yang wajib memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.

Selasa, 17 Juni 2025

Sosialisasi KI Bagi Masyarakat Umum, DJKI Gelar Pembelajaran Daring

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menggelar pembelajaran Modul Pelindungan Kekayaan Intelektual tingkat dasar secara daring pada 17 Juni 2025. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ke depan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari lebih dalam terkait kekayaan intelektual (KI).

Selasa, 17 Juni 2025

DJKI Gelar FGD Penyusunan Roadmap Pengembangan Kekayaan Intelektual Nasional

Bogor — Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Pengembangan Kekayaan Intelektual di The Alana Hotel Sentul. Kegiatan yang berlangsung pada 16 s.d. 19 Juni 2025 ini merupakan langkah strategis dalam merancang arah kebijakan kekayaan intelektual (KI) nasional untuk lima tahun ke depan.

Senin, 16 Juni 2025

Selengkapnya