Dirjen KI Luncurkan Buku “Birokrasi Profetik”, Tawarkan Paradigma Baru Pelayanan Publik

Jakarta - Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum, Razilu memperkenalkan buku terbarunya bertajuk “Membangun Kebijakan & Pelayanan Publik Profetik di Pemerintahan” dalam acara soft launching yang digelar bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-49 Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Kegiatan berlangsung di Kantor Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta Pusat, dengan tema besar “Menjaga Nyala Literasi”. Pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dalam forum yang dihadiri oleh akademisi, birokrat, dan pemerhati literasi tersebut, Razilu didapuk menjadi narasumber utama dan secara langsung memaparkan isi dan urgensi buku yang ia tulis bersama Ade Yulfianto, Bobby Briando, dan Habbi Firlana.

“Buku ini saya hadirkan sebagai respon atas kebutuhan akan birokrasi yang bukan hanya efisien, tapi juga bermartabat. Kita perlu menanamkan nilai-nilai profetik nilai spiritual, moral, dan kemanusiaan dalam setiap aspek pelayanan publik,” ungkap Razilu dalam presentasinya.

Buku ini memperkenalkan konsep profetik sebagai jalan ketiga dalam pembangunan kebijakan publik, yakni perpaduan antara tauhid (nilai Ketuhanan), nubuwwah (keteladanan), dan ilmu (rasionalitas) yang diterjemahkan dalam praktik birokrasi. Pendekatan ini juga mencakup nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi mengubah cara ASN memandang pelayanan dari sekadar kewajiban administratif menjadi bentuk ibadah dan pengabdian.

Buku ini tak hanya bersifat teoritis, tetapi juga menyajikan berbagai contoh konkret implementasi kebijakan profetik di lingkungan Kementerian Hukum, seperti program Gerbang Transisi, Corporate University, serta inisiatif “DJKI Mendengar & Mengedukasi” yang membuka kanal komunikasi dua arah dengan masyarakat.

Dikembangkan melalui pengalaman nyata dan refleksi mendalam, buku ini menjadi referensi penting bagi para pengambil kebijakan, ASN, dan akademisi dalam membangun pemerintahan yang lebih transparan, inklusif, dan berintegritas.

“Ini bukan hanya buku, tapi juga manifesto perubahan birokrasi yang lebih manusiawi. Sangat relevan dengan era modern yang kompleks dan penuh tantangan etis,” Ujar Razilu.

Sementara itu, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Kartini Nurdin menyambut hangat peluncuran buku ini sebagai bagian dari semangat literasi kebangsaan. Buku ini menambah khazanah pemikiran orisinal dari dalam negeri mengenai reformasi birokrasi berbasis nilai.

Soft launching ini menandai awal dari gerakan nilai profetik di tubuh birokrasi Indonesia. Diharapkan buku ini dapat menjadi panduan, inspirasi, sekaligus pemicu lahirnya inovasi kebijakan publik yang lebih manusiawi dan berkelanjutan. (MRW/DAW)

 



TAGS

#KI Umum

LIPUTAN TERKAIT

Pelindungan Hak Cipta untuk Ahli Waris Saat Pencipta Telah Meninggal

Warisan bisa berupa rumah, tanah, atau harta benda lainnya kepada keluarga. Namun, tak sedikit yang lupa bahwa karya cipta seperti lagu, buku, lukisan, atau program komputer juga merupakan warisan berharga yang dilindungi hukum. Hak cipta tidak otomatis berakhir saat sang pencipta meninggal dunia. Sebaliknya, hak tersebut tetap hidup dan dapat diwariskan kepada ahli waris, memberikan manfaat ekonomi yang sah dan perlindungan moral yang tak lekang oleh waktu.

Kamis, 31 Juli 2025

DJKI Gelar Pembelajaran Daring Pelindungan Kekayaan Intelektual bagi Sentra KI

Jakarta — Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum kembali menyelenggarakan Pembelajaran Daring Modul Pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) Tingkat Menengah bagi Sentra KI yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai 29 hingga 31 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen DJKI untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas sumber daya manusia di bidang KI, khususnya bagi pengelola Sentra KI di perguruan tinggi maupun lembaga/kementerian.

Selasa, 29 Juli 2025

DJKI Matangkan RPP Baru Komisi Banding Paten

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Komisi Banding Paten di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin 28 Juli 2025. Penyusunan ini sangat penting untuk menyesuaikan tugas dan fungsi Komisi Banding Paten sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 65 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten.

Senin, 28 Juli 2025

Selengkapnya