WIPO: Pengembangan Inovasi Akan Ikut Tersungkur karena Corona

Jenewa - Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) merilis Indeks Inovasi Global (GII) 2020 pada Jumat, 2 September 2020. Dalam rangkaian kegiatan Virtual Heads of IP Offices Conference (eHIPOC), Sacha Wunsch-Vincent selaku Head of Section, Economics and Statistics Division, and co-editor of The Global Innovation Index (GII), menjelaskan Indeks Inovasi Global 2020 yang menunjukkan bahwa pengembang dan inovasi dunia diperkirakan akan ikut anjlok sebagai dampak penyebaran virus Covid-19. 

“Menurut Indeks Inovasi Global (GII) 2020, Pandemi COVID-19 sangat menekan proses peningkatan  inovasi yang dibangun sejak lama di seluruh dunia, Corona kemungkinan juga menghambat beberapa kegiatan inovatif namun mengkatalisasi penemuan di sisi yang lain, terutama di sektor kesehatan,” ujar Sacha dalam presentasi yang disampaikan melalui daring pada 4 September 2020. 

GII memperkirakan pengembangan inovasi teknologi di luar COVID-19 akan terhambat karena adanya pengurangan jam kerja, dan banyaknya peneliti khususnya peneliti perempuan yang memiliki anak yang terpengaruh penyebaran virus. Namun di sisi lain, juga menjadi katalisasi kegiatan inovasi di bidang kesehatan yang berkaitan langsung dengan COVID-19.

Tahun ini, Indonesia mendapatkan peringkat ke-85 dari 131 negara yang diukur berdasarkan inovasi yang dimiliki. Indonesia telah berada di posisi ini paling tidak selama tiga tahun terakhir. 

Kendati demikian, Indonesia dinilai telah melakukan lompatan yang baik pada 2020. Indeks inovasi Indonesia masuk dalam 10 teratas dari 29 negara di kategori negara dengan pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) menengah ke bawah. 

Untuk meningkatkan indeks inovasi, Sacha menyatakan pemerintah dapat menggunakan hasil indeks tahunan guna menaikkan performa pengembangan dan inovasi. 

“Seperti yang ditunjukkan oleh China, India, dan Vietnam, upaya mengejar inovasi yang terus-menerus terbayar dari waktu ke waktu," kata Mantan Dekan dan Profesor Manajemen di Cornell University Soumitra Dutta. “GII telah digunakan oleh pemerintah di banyak negara di dunia untuk meningkatkan kinerja inovasi mereka."

Penulis: DAW
Editor: KAD


LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya