Pentingnya Pelindungan Desain Industri Demi Keuntungan Valuasi Perusahaan

Jakarta - Desain Industri merupakan suatu kreasi terkait konfigurasi, bentuk, komposisi garis dan warna yang berbentuk tiga atau dua dimensi yang digunakan sebagai suatu produk, barang, komoditas industri juga kerajinan tangan. Hal ini membuat kreasi yang terkandung di dalamnya harus dilindungi. 

“Desain industri itu merupakan kreativitas, sehingga hal ini perlu dilindungi hak kekayaan intelektualnya,” ujar Mahendra Nur Hadiansyah selaku Dosen di Universitas Telkom yang juga merupakan seorang desainer interior dalam rangkaian kegiatan Roving Seminar Kekayaan Intelektual (KI) pada Selasa, 22 November 2022 di Hotel Bidakara Jakarta Selatan. 

Bicara tentang kreativitas, Mahendra memberikan contoh bagaimana pandemi Covid-19 memacu kreativitas dengan hadirnya berbagai jenis dan desain masker.  Adanya jenis masker yang bervariasi, unik dan trendy kemudian dipasarkan sehingga dapat diperjualbelikan secara masif dan mendapatkan keuntungan yang banyak. 

Untuk dilindungi, perlu diketahui bahwa salah satu unsur penting produk desain industri harus bisa dipakai karena tujuan utama dari desain industri adalah membuat produk lebih menarik tanpa mengganggu fungsi produk itu sendiri.

Pada kesempatan yang sama, Ilham Pinastiko selaku founder Pala Nusantara di mana merek dari produk jam tangannya digunakan sebagai cinderamata untuk delegasi petinggi negara dalam ajang bergengsi G20 di Bali beberapa waktu lalu juga memberikan kiat-kiat agar pendaftaran desain industrinya diterima. 

“Yang pertama, pastikan karya kalian adalah orisinil. Persiapkan desain atau gambar kerja, gambar 3D, foto yang tampak semua sudut dan material detailnya,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa desain industri harus didaftarkan sebelum produk tersebut diluncurkan. Ilham meyakini bahwa selain mendapatkan pelindungan KI, memiliki sertifikat pendaftaran desain industri mampu memberikan keuntungan valuasi perusahaan di mata investor. 

Sebagai informasi, permohonan pelindungan desain industri dapat diajukan secara online melalui laman desainindustri.dgip.go.id. Adapun masa pelindungan desain industri berlaku selama 10 tahun dan tidak bisa diperpanjang.



LIPUTAN TERKAIT

Melalui Seminar Nasional, DJKI Perkuat Literasi Hak Cipta di Kalangan Musisi dan Akademisi

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum kembali menegaskan pentingnya pelindungan hak cipta di sektor musik. Hal ini menjadi talking point saat DJKI berpartisipasi dalam Seminar Hukum Nasional yang diselenggarakan oleh Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI), Rabu, 18 Juni 2025 di Aula Gedung Pascasarjana UKI. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu hadir sebagai narasumber seminar nasional yang bertema “Konflik Penerapan Hak Kekayaan Intelektual di Kalangan Musisi” ini.

Rabu, 18 Juni 2025

DJKI Serahkan Izin Operasional kepada Dua LMK Produser Fonogram

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia resmi menyerahkan surat izin operasional kepada dua lembaga manajemen kolektif (LMK) produser fonogram, yaitu Produser Fonogram Rekaman Seluruh Indonesia (PROFESI) dan Produser Musik Rekaman Industri Nusantara. Penyerahan ini menandai langkah penting dalam pelindungan hukum dalam pengelolaan royalti atas hak terkait di bidang musik dan rekaman, sekaligus penguatan kelembagaan bagi para produser fonogram di Indonesia.

Rabu, 18 Juni 2025

DJKI Terima Audiensi PRCI Bahas Usulan Pedoman Royalti Karya Cipta Tulis

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum menerima audiensi dari Konsultan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Perkumpulan Reproduksi Cipta Indonesia (PRCI) pada Jumat, 13 Juni 2025, di Ruang Rapat Gedung DJKI, Jakarta. Pertemuan ini membahas usulan terkait penyusunan pedoman royalti bagi karya cipta tulis.

Jumat, 13 Juni 2025

Selengkapnya