DJKI Gelar FGD Isu-isu terkini Paten: Blockchain, Cryptocurrency, dan Metaverse

Bogor - Revolusi industri 4.0 telah membawa banyak perubahan cara hidup dan proses kerja manusia secara fundamental baik dari aspek ekonomi, sosial, pendidikan, maupun budaya. Revolusi industri 4.0 telah membuat batas antara dunia fisik dan dunia maya semakin tipis, hal tersebut ditandai dengan kemunculan teknologi metaverse.

Oleh karena itu, guna meningkatkan pemahaman terkait perkembangan teknologi bagi para pemeriksa paten khususnya bidang elektro, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) perihal isu-isu terkini paten berupa blockchain, cryptocurrency, dan metaverse pada 08 s.d 10 Agustus 2022.

Dalam sambutannya, Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) dan Rahasia Dagang (RD) Yasmon mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya FGD ini untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan DJKI, khususnya direktorat paten, meningkatkan kapasitas dalam bentuk pemberian informasi, dan juga berbagi pengalaman terkait isu-isu terkini di berbagai bidang yang baru.



“Ini adalah upaya kita dari sisi manajemen agar para pemeriksa paten yang merupakan ujung tombak dalam hal pelaksanaan sistem paten ini tidak ketinggalan zaman dengan perkembangan terkini di berbagai bidang, sehingga ketika melaksanakan tugasnya dalam hal pemeriksaan paten nanti, sudah memiliki pengetahuan, pengalaman, memiliki data yang yang dibutuhkan untuk memeriksa permohonan paten,” ujarnya di The Alana Hotel & Conference Center Sentul City.

Yasmon berharap para peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari semaksimal mungkin bidang-bidang baru yang diperkenalkan oleh para narasumber.

“Saya ingin mengimbau kepada para peserta sekalian, mohon untuk bisa diikuti kegiatan ini sebaik mungkin, manfaatkan semaksimal mungkin untuk menyerap ilmu-ilmu dari para narasumber, kemudian berdiskusi untuk hal-hal yang ingin diperjelas,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta dan narasumber yang sudah meluangkan waktu untuk hadir bersama, berbagi ilmu, dan berbagi pengalaman kepada para pemeriksa paten.

Kegiatan FGD dihadiri oleh 46 peserta yang terdiri dari para Koordinator, Sub Koordinator, Pemeriksa Paten dari semua jenjang keahlian dalam bidang elektro dan mekanik serta pelaksana pada Direktorat Paten, DTLST dan RD. Hadir pula para narasumber, yaitu Oscar Dharmawan selaku CEO Indodax, Panca Hadi Putra selaku dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Aldi Raharja selaku Head of Blockchain Solutions Metaverse Indonesia (WIR Group), dan Jeremiah Purba selaku Senior Associate, Norton Rose Fulbright. 



Sebagai informasi, metaverse merupakan seperangkat ruang virtual, tempat pengguna bisa membuat dan menjelajah dunia dengan pengguna internet lainnya. Penerapan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam membentuk ruang virtual tersebut mampu menjembatani dunia digital dan dunia fisik sehingga manusia bisa berpindah-pindah dengan mudah dari dunia digital ke dunia fisik dan juga sebaliknya.

Selain metaverse, di masa revolusi industri 4.0 ini, perkembangan teknologi blockchain juga mengalami kemajuan. Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi.

Teknologi blockchain kini telah dimanfaatkan oleh berbagai sektor, salah satunya pada bidang finansial seperti transaksi mata uang kripto atau cryptocurrency seperti bitcoin. (dss/syl)


LIPUTAN TERKAIT

DJKI Targetkan Peningkatan Pemohonan Paten dari Perguruan Tinggi untuk Mendorong Pembangunan Ekonomi Nasional

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melihat masih kecilnya jumlah perguruan tinggi yang mengajukan paten di Indonesia dibandingkan keseluruhan jumlah universitas Indonesia. Meskipun secara keseluruhan perguruan tinggi menyumbang lebih dari 50% permohonan paten dalam negeri, baru sekitar 153 perguruan tinggi yang memegang paten. Fakta ini menjadi perhatian penting bagi DJKI dalam upayanya mewujudkan ekosistem kekayaan intelektual (KI) yang merata dan produktif.

Kamis, 3 Juli 2025

DJKI Dorong Ekosistem KI sebagai Penggerak Ekonomi melalui Sektor Pariwisata

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional berbasis Kekayaan Intelektual (KI). Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan webinar bertajuk “Ekosistem Kekayaan Intelektual sebagai Kendaraan Pembangunan Ekonomi Nasional” yang berlangsung selasa, 1 Juli 2025 di Gedung DJKI, Jakarta.

Selasa, 1 Juli 2025

Webinar DJKI-MyIPO Bekali UMKM Pemahaman Mendalam Prosedur Pendaftaran Merek

Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) menggelar Webinar Technology and Innovation Support Center (TISC) secara daring pada 24 Juni 2025. Mengusung tema 'Trademark Application and Examination Procedure', webinar ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang sistem dan prosedur pendaftaran merek bagi anggota TISC serta pelaku UMKM di Indonesia dan Malaysia.

Selasa, 24 Juni 2025

Selengkapnya