Dari R.M. Mahaji Hingga Mars Bergerak, Kalsel Miliki Banyak Potensi KI

Banjarmasin - Menyusul Cabe Rawit Hiyung Tapin dari Kalimantan Selatan (Kalsel), sejumlah kekayaan intelektual (KI) yang berasal dari Kalsel turut mendapatkan surat pencatatan dan sertifikat dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Penyerahan ini dilaksanakan sebagai salah satu dari rangkaian acara Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) atau Klinik KI Bergerak di Galaxy Hotel Banjarmasin, Kalsel pada 4 s.d. 7 Juli 2022.

Adapun sertifikat KI yang diserahkan berupa sertifikat merek R.M. Mahaji milik Hj. Helna, delapan sertifikat merek milik Syafwah Group, Sertifikat Warna Permata milik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Banjar Martapura, dan 15 sertifikat paten dari Universitas Lambung Mangkurat.



Selanjutnya diserahkan pula sembilan surat pencatatan kekayaan intelektual komunal (KIK) yang terdiri dari Tradisi Mambari Maras, Beras Hitam Gaib, Durian Mahrawin Malutu, Kacang Nagara, Talas Loksado, Kasturi, Kemiri, Ubi Nagara, Durian Maharawin Hamak dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, satu surat pencatatan KIK untuk Nanas Solangai Tabalong dari Kabupaten Tabalong, dan surat pencatatan KIK untuk Pisang Tundang dari Kabupaten Tanah Laut.

Selain itu juga diserahkan surat pencatatan ciptaan atas aplikasi Silaki dari Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, surat pencatatan ciptaan atas aplikasi Clean 20 dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Banjarmasin, serta surat pencatatan ciptaan atas Mars Bergerak karya dari Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

“Saya merasa sangat bahagia, rasanya seperti mendapat durian runtuh, karena lagu Mars Bergerak ini mendapatkan hak cipta,” ungkap pria yang akrab dipanggil Paman Birin ini.

“Dengan dicatatnya lagu ini sebagai KI Banua, semoga dapat memberikan motivasi bagi seluruh komponen masyarakat agar terus berinovasi dan berkarya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi Iwan Kurniawan menyampaikan apresiasinya sekaligus menyerahkan secara langsung surat pencatatan tersebut kepada Paman Birin.

“Ini sebuah pengakuan terhadap KI beliau, kami berikan ini untuk menambah semangat juang untuk Kalsel bergerak lebih maju,” ucap Iwan.

Iwan juga mengajak seluruh pemangku kepentingan di Kalsel untuk saling bekerjasama dalam rangka memanfaatkan dan mengembangkan KI yang sudah mendapatkan sertifikat atau surat pencatatan agar dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.



Penyerahan sertifikat dan surat pencatatan ini turut menambah jumlah permohonan KI di wilayah Kalsel yang sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 yang disebabkan oleh pandemi, sehingga pada semester I tahun 2022, jumlah permohonan KI sudah mencapai lebih dari 300 permohonan.

“Kita harapkan nanti di akhir tahun, kita bisa mendaftarkan lebih dari 700 permohonan,” harap Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel Lilik Sujandi. (daw/dit)


LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya