Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) memperkuat komitmennya dalam mengembangkan Indikasi Geografis (IG) sebagai instrumen strategis untuk meningkatkan nilai produk lokal, dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu, dalam rapat peluncuran Peta Jalan Indikasi Geografis Nasional 2025-2029, yang diselenggarakan di Ruang Rapat Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Jakarta, pada tanggal 17 Desember 2024.
Razilu menyampaikan capaian signifikan Indonesia dalam pengembangan IG, dengan produk unggulan seperti Kopi Arabika Gayo, Garam Amed Bali, dan Lada Putih Muntok yang telah diakui di pasar internasional, khususnya Uni Eropa.
“Indikasi Geografis bukan hanya sekadar label, tetapi simbol dari identitas budaya dan kualitas produk Indonesia. Dengan pemanfaatan IG, kita tidak hanya melindungi warisan budaya kita, tetapi juga membuka peluang bagi produk Indonesia untuk bersaing di pasar global,” ujar Razilu.
Peta Jalan IG Nasional 2025-2029 mencakup 75 rencana aksi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait. Beberapa langkah strategis yang diusulkan antara lain penguatan regulasi, pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung perlindungan IG, serta memperkuat pemasaran domestik dan ekspor produk IG.
Pada kesempatan yang sama, Hermansyah Siregar, Direktur Merek dan Indikasi Geografis, menjelaskan rincian teknis dan langkah implementasi Peta Jalan IG Nasional. Dalam penjelasannya Hermansyah menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat pemilik IG, dan mitra internasional dalam mengembangkan IG.
“Keberhasilan pengelolaan IG tidak bisa dilakukan sendiri. Kami membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal untuk memastikan bahwa IG Indonesia dapat berkembang dan dikenal di seluruh dunia,” jelas Hermansyah.
Hermansyah menambahkan bahwa digitalisasi pengelolaan IG menjadi fokus utama, dengan pengembangan aplikasi untuk mempermudah pengajuan IG, serta mendukung pemasaran produk IG. Peta Jalan IG Nasional juga akan fokus pada promosi produk IG di tingkat domestik dan internasional melalui media sosial, serta kerjasama dengan kedutaan besar dan partisipasi dalam pameran internasional.
Hermansyah berharap semua pihak terkait dapat memberikan masukan konstruktif untuk segera mengimplementasikan Peta Jalan ini demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan memajukan perekonomian lokal melalui perlindungan dan promosi kekayaan budaya serta alam Indonesia. (DFF/KAD)
Produk lokal bisa mendunia dan mendapatkan nilai tinggi jika dilindungi melalui Indikasi Geografis. Hal ini menjadi fokus utama webinar yang digelar Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) seluruh Indonesia pada Rabu, 28 Mei 2025.
Rabu, 28 Mei 2025
Museum Wayang merupakan salah satu benteng dalam menjaga warisan budaya wayang melalui wisata sejarah. Tidak hanya sebagai tempat penyimpanan dan pameran berbagai jenis wayang dari seluruh Indonesia, museum ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat yang ingin memahami lebih dalam seni pertunjukan wayang.
Senin, 26 Mei 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) berkolaborasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumatera Utara menggelar kegiatan Fasilitasi dan Konsultasi Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) pada 6 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Kantor Wilayah Kemenkum Sumatera Utara ini menjadi wadah bagi perwakilan dari berbagai Dinas Kabupaten di Sumatera Utara untuk meningkatkan pemahaman dan melakukan inventarisasi KIK di wilayah masing-masing.
Selasa, 6 Mei 2025