Jumlah Inventor Lokal Meningkat, Harus Diiringi dengan Kualitas

Surabaya - Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan lebih banyak lagi inovasi di bidang teknologi guna mendukung peningkatan ilmu pengetahuan serta perkembangan teknologi. Sebagai negara yang sedang dalam proses membangun infrastruktur, peran inventor saat ini sangat dibutuhkan.

Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bersama Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur menyelenggarakan Workshop Penyelesaian Substantif Paten Pengelolaan Pasca Pendaftaran dengan Perguruan Tinggi / Litbang / Pelaku Usaha di Kantor Wilayah pada 11 - 13 Mei 2022 di Aula Raden Wijaya Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur.



Menurut Direktur Paten, DTLST, dan Rahasia Dagang Yasmon, kemajuan suatu negara saat ini tidak lagi dilihat dari seberapa besar sumber daya alam yang dimiliki. Namun, kemajuan ekonomi negara saat ini dinilai dari seberapa besarnya KI yang dimiliki. 

“Memacu perkembangan ekonomi kota di tanah air, perlu diketahui berkaitan dengan pelindungan paten di Indonesia sudah ada sejak dahulu. Kita memahami progress sistem perkembangan pelindungan paten saat ini semakin baik,” tutur Yasmon.

Hal tersebut, menurutnya dikarenakan pengetahun dan kepedulian masyarakat saat ini  terhadap pentingnya pelindungan KI, khususnya juga paten semakin hari semakin baik. 

“Diawal keberadaan sistem paten di Indonesia, jumlah pemohon paten lokal berkisar 5% dari jumlah total permohonan yang masuk. Namun, statistik di tahun 2021 sekitar 5000an pemohon paten sudah berasal dari inventor lokal,” ungkap Yasmon.
 
Artinya, ada kenaikan yang cukup signifikan dari jumlah pemohon paten lokal. Menurut Yasmon ini menunjukkan bahwa keberadaan sistem paten, manfaat, pentingnya pelindungan invensi semakin meningkat di tanah air. Karena sekarang para peneliti, dosen, inventor saling berpacu terus untuk menghasilkan invensi - invensi yang dapat memberikan manfaat. 



“Jumlah permohonan paten lokal di tahun 2021 sangat luar biasa. Saya berharap meningkatnya jumlah permohonan paten dapat diiringi dengan kualitas permohonan paten,” kata Yasmon. 

Yasmon menyampaikan, ketika inventor akan mematenkan invensinya, mohon untuk dipikirkan juga aspek komersialisasinya. Bagaimana paten bisa dapat men generate income, keuntungan secara finansial bagi pemegang patennya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur Zaeroji juga menyampaikan dengan meningkatnya jumlah permohonan paten belakangan ini tentu dilatarbelakangi juga dengan semakin mudahnya akses masyarakat dalam mengajukan permohonan paten, memantau proses, kini sudah dapat diakses secara online.



“Mudahnya akses dalam mengajukan permohonan paten kini masyarakat dapat mengajukan secara online dimana dan kapan saja melalui paten.dgip.go.id,” ujar Zaeroji.

Pada kegiatan ini dilakukan penyerahan 6 (enam) sertifikat paten. Tidak hanya itu, DJKI juga memberikan fasilitas konsultasi kepada para inventor dari Perguruan Tinggi, Litbang, Pelaku Usaha terhadap 37 permohonan paten. 



Yasmon berharap, dengan adanya kegiatan ini permohonan paten para inventor pada akhirnya segera dapat granted. Tentunya, kegiatan ini secara nyata juga merupakan percepatan dari proses paten itu sendiri. (Ver/Can)


TAGS

#Paten

LIPUTAN TERKAIT

Ketika Kata Menjadi Karya: Hak Cipta dan Kebebasan Pers yang Tak Bisa Dipisahkan

Di balik setiap berita yang kita baca, dari headline daring hingga kolom opini di koran pagi, tersimpan kerja keras para jurnalis yang menakar fakta dengan nurani dan merangkai kata dengan nurani dan ketelitian. Namun, sayangnya, masih banyak yang lupa bahwa tulisan-tulisan ini bukan sekadar informasi; mereka adalah karya intelektual. Dan seperti karya seni lainnya, tulisan jurnalistik juga punya pemilik, yaitu penulisnya.

Sabtu, 3 Mei 2025

Fenomena Sound Horeg dan Potensi Kekayaan Intelektual di Baliknya

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg menjadi tren yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya dalam kegiatan hiburan di ruang publik seperti pesta pernikahan, arak-arakan, hingga panggung hiburan rakyat. Atraksi ini memiliki ciri khas menggunakan speaker atau sound system yang memiliki daya besar dan memutar lagu-lagu populer dengan aransemen yang unik, serta terkadang disertai dengan pertunjukan visual atraktif.

Rabu, 30 April 2025

Dirjen KI Dorong Pemda Tanah Datar Gencarkan Promosi Songket Pandai Sikek dan Potensi KI Lain

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Razilu, melakukan audiensi ke kantor Wali Kota Tanah Datar pada 30 April 2025. Dalam pertemuan tersebut, agenda utama yang dibahas adalah penguatan promosi produk indikasi geografis (IG) terdaftar Songket Pandai Sikek, serta pemanfaatan potensi kekayaan intelektual (KI) lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

Rabu, 30 April 2025

Selengkapnya