Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum melalui Direktorat Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi (KSPE) menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran Daring (Jaring) dengan menggunakan modul “Pelindungan Kekayaan Intelektual Tingkat Dasar” pada tanggal 6 hingga 7 Mei 2025 bertempat di Gedung DJKI Lantai 8, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Kerja Edukasi Kekayaan Intelektual, Nila Manilawati, yang mewakili Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi. Dalam sambutannya, Nila menyampaikan bahwa Kekayaan Intelektual (KI) merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat luas dan tidak terbatas hanya pada kalangan profesional atau teknokrat.
“Kekayaan Intelektual menyentuh kehidupan kita semua, terlepas dari profesi yang kita geluti, baik sebagai ilmuwan, pengusaha, musisi, maupun pemilik usaha kecil. Hal ini merupakan aset yang tak ternilai,” ungkapnya saat membacakan sambutan Direktur KSPE.
Pembelajaran ini kedepannya akan disampaikan melalui platform Edukasi Kekayaan Intelektual Indonesia (EKII). Platform ini hadir sebagai pusat pembelajaran KI yang mudah diakses dan komprehensif. EKII juga telah ditetapkan sebagai Indonesia National IP Academy (NIPA) sesuai perjanjian kerja sama antara DJKI dan WIPO dalam Sidang Majelis Umum WIPO ke-64 di Jenewa, Swiss.
Direktorat KSPE menekankan pentingnya aspek aksesibilitas, pengembangan kapasitas SDM, kurikulum yang relevan, serta pengajar yang kompeten dalam penyelenggaraan EKII. Transformasi ini diharapkan mampu mendukung terciptanya ekosistem KI Nasional yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing global.
“Kami meyakini bahwa inisiatif seperti EKII akan memainkan peran signifikan dalam memajukan ekosistem Kekayaan Intelektual di Indonesia,” tuturnya.
Kegiatan ini menghadirkan Narasumber dari kalangan ahli, di antaranya Tatty Aryani Ramli, dan Anindito FNU, yang membawakan materi mengenai definisi dan jenis-jenis KI, etika KI, serta penerapan prinsip pelindungan KI dalam praktik.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pelindungan Kekayaan Intelektual, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan dan aktivitas profesional masing-masing.
Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Working Group on Intellectual Property Cooperation (AWGIPC) ke-75 yang diadakan pada 5 s.d. 9 Mei 2025 di Siem Reap, Kamboja. Pihaknya menyampaikan, pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari kantor kekayaan intelektual (KI) negara-negara anggota untuk membahas beragam isu KI.
Selasa, 6 Mei 2025
Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) mencatatkan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah pengelolaan royalti lagu dan musik di Indonesia. Hingga akhir Desember 2024, LMKN berhasil menghimpun royalti sebesar Rp77 miliar, angka ini adalah perolehan tertinggi sejak lembaga ini dibentuk.
Senin, 5 Mei 2025
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menyampaikan visi dan misi kementerian yang dipimpinnya harus disesuaikan dengan rencana pembangunan Indonesia Emas 2045. Salah satu upayanya adalah berkomitmen mendukung pengembangan ekosistem kekayaan intelektual (KI) nasional melalui penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029.
Selasa, 29 April 2025
Selasa, 6 Mei 2025
Senin, 5 Mei 2025
Sabtu, 3 Mei 2025