DJKI Bantu Pelaku Usaha dan Waralaba untuk lindungi KI di IFBC Expo 2025

Tangerang – Memasuki hari kedua Pameran Info Franchise and Business Concept (IFBC) 2025 antusiasme para pelaku usaha dan pelaku waralaba semakin tinggi untuk mengenal pelindungan kekayaan intelektual (KI) bagi usaha mereka. Terbukti puluhan pelaku usaha secara bergantian melakukan konsultasi KI-nya yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Ketua Tim Kerja Permohonan, Klasifikasi, Administrasi Pemeriksaan Formalitas, Erick Siagian menyampaikan sebagian besar peserta masih dalam tahap baru memahami dasar-dasar KI serta menanyakan kelebihan dan kekurangan pendaftaran merek, hal ini merupakan progres positif bagi pelaku usaha dan waralaba, baik yang sudah berjalan maupun yang baru akan memulai.

Erick menekankan bahwa pelaku usaha harus memahami bahwa pelindungan merek bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah penting dalam menjaga kelangsungan bisnis yang mereka jalani. Pihaknya menjelaskan hak atas merek harus diprioritaskan sebelum mengurus perizinan, karena tanpa pelindungan merek, pelaku usaha berisiko mengalami penyerobotan merek, meskipun mereka sudah memiliki izin usaha.

“Pelaku usaha harus dapat memahami perbedaan antara hak dan izin dalam memulai usaha. Hal ini sangat penting untuk kelangsungan usahanya. Jika hak atas merek telah dimiliki, maka proses perizinan lainnya akan serta merta mengikuti. Untuk menghindari risiko masalah dikemudian hari," jelas Erick.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Diseminasi, Promosi dan Pemberdayaan, Endar Tri Ariningsih menegaskan bahwa pendaftaran merek merupakan salah satu aspek penting dalam industri waralaba. Menurut informasi yang diperoleh dari Asosiasi Franchise Indonesia, sebanyak 25% pelaku waralaba pada kegiatan ini masih belum mendaftarkan mereknya. 

Menurut Endar, hal ini menjadi perhatian serius DJKI karena tanpa pelindungan merek yang sah, bisnis mereka berisiko mengalami sengketa hukum yang dapat mengancam keberlangsungan usaha mereka di masa depan.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelaku usaha waralaba memiliki pelindungan hukum yang memadai. Pendaftaran merek bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga investasi jangka panjang bagi bisnis mereka," ujarnya

Endar mengatakan DJKI melihat IFBC Expo sebagai wadah yang efektif untuk menyampaikan pentingnya pelindungan KI kepada para pelaku waralaba. Tahun ini, IFBC Expo akan diadakan di lima kota besar, dan DJKI berharap dapat terus berpartisipasi agar lebih banyak pelaku usaha memahami manfaat pelindungan hukum terhadap KI.

“Melalui kegiatan ini, DJKI sebagai perwujudan dari pemerintah berkomitmen untuk memberikan edukasi dan dukungan bagi pelaku usaha dalam memahami serta mendaftarkan Kekayaan Intelektual mereka. Dengan adanya pelindungan KI yang kuat, industri waralaba di Indonesia dapat terus berkembang dan berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun internasional,” pungkasnya

 



LIPUTAN TERKAIT

DJKI Dorong Ekosistem KI sebagai Penggerak Ekonomi melalui Sektor Pariwisata

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum RI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional berbasis Kekayaan Intelektual (KI). Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan webinar bertajuk “Ekosistem Kekayaan Intelektual sebagai Kendaraan Pembangunan Ekonomi Nasional” yang berlangsung selasa, 1 Juli 2025 di Gedung DJKI, Jakarta.

Selasa, 1 Juli 2025

Webinar DJKI-MyIPO Bekali UMKM Pemahaman Mendalam Prosedur Pendaftaran Merek

Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Intellectual Property Corporation of Malaysia (MyIPO) menggelar Webinar Technology and Innovation Support Center (TISC) secara daring pada 24 Juni 2025. Mengusung tema 'Trademark Application and Examination Procedure', webinar ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang sistem dan prosedur pendaftaran merek bagi anggota TISC serta pelaku UMKM di Indonesia dan Malaysia.

Selasa, 24 Juni 2025

DJKI dan Kanwil Jatim Gelar Survei Kepuasan Masyarakat Layanan Kekayaan Intelektual

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemenkum) bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkum Jawa Timur melaksanakan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan Kekayaan Intelektual (KI) tahun 2025. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari upaya DJKI dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang KI.

Selasa, 24 Juni 2025

Selengkapnya