Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menggelar apel pagi bersama di Lapangan Kementerian Hukum pada Senin, 21 Juli 2025. Bertindak selaku Pembina Apel, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Razilu menyampaikan amanat kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan menekankan pentingnya membangun peradaban melalui peran ASN yang berintegritas dan berjiwa pelayanan.
Mengusung tema ASN sebagai Arsitek Peradaban di Pemerintahan. Razilu dalam sambutannya mengajak seluruh peserta apel untuk merefleksikan tanggung jawab sebagai pelayan publik yang tidak hanya bekerja secara teknis, tetapi juga membangun nilai dan budaya birokrasi yang luhur.
“Tugas kita bukan sekadar menjalankan roda pemerintahan, tetapi membangun peradaban. Kita mengukir jejak kebaikan, menumbuhkan kepercayaan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara,” ujar Razilu.
Demi mewujudkan hal tersebut, Razilu menekankan pentingnya tiga pilar kekuatan batin yang harus dimiliki setiap ASN. Pilar pertama yaitu ketajaman pikiran (intelektual), meliputi kemampuan berpikir kritis dan inovatif dalam merespons tantangan birokrasi dan melayani publik secara efektif. Selanjutnya adalah kepekaan hati (emosional), pilar kedua ini menuntut kepekaan dalam membangun empati, menciptakan pelayanan yang humanis, serta membentuk lingkungan kerja yang harmonis
“Pilar terakhir yang tidak kalah penting adalah kemuliaan jiwa (spiritual). Ini merupakan kompas moral yang menjunjung tinggi integritas, kejujuran, dan pengabdian sebagai bentuk ibadah,” terang Razilu.
Melalui perumpamaan yang menggugah, seperti mercusuar tanpa cahaya, tanah subur tanpa petani ahli, dan kompas emas tanpa jarum penunjuk, Razilu menggambarkan bahwa ketiga pilar tersebut harus berjalan selaras untuk menjadikan ASN sebagai agen perubahan yang utuh.
“Tanpa keseimbangan ketiganya, kekuatan kita menjadi rapuh. ASN yang hanya cerdas tanpa hati dan jiwa, bisa kehilangan arah. ASN yang penuh empati tapi tanpa intelektual dan moral, bisa mudah goyah. ASN yang hanya bermoral tapi tak memahami realitas dan emosi sosial, juga bisa tersesat,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Razilu mengajak seluruh ASN untuk terus mengasah ketajaman pikiran, kepekaan hati, dan kemuliaan jiwa dalam menjalankan tugas negara. (MRW/IWM)
Sebuah desain tak sekadar estetika visual, namun juga memiliki nilai ekonomi. Inilah gagasan utama yang diangkat dalam OKE KI Seri Webinar #24 bertema “Nilai Daya Saing Desain Industri dalam Bisnis Furniture” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum pada Senin, 14 Juli 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung interaktif ini, praktisi desain furniture dan akademisi Universitas Tarumanegara, Eddy Supriyatna Marizar hadir sebagai narasumber.
Senin, 14 Juli 2025
Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial dan Tadabbur Alam dengan mengusung tema Membangun Semangat Hijrah dalam Meningkatkan Iman dan Amal Sholeh di Yayasan As-Zalika, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Kamis, 10 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melihat masih kecilnya jumlah perguruan tinggi yang mengajukan paten di Indonesia dibandingkan keseluruhan jumlah universitas Indonesia. Meskipun secara keseluruhan perguruan tinggi menyumbang lebih dari 50% permohonan paten dalam negeri, baru sekitar 153 perguruan tinggi yang memegang paten. Fakta ini menjadi perhatian penting bagi DJKI dalam upayanya mewujudkan ekosistem kekayaan intelektual (KI) yang merata dan produktif.
Kamis, 3 Juli 2025
Senin, 21 Juli 2025
Sabtu, 19 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025