Kabupaten Magelang - Rangkaian kegiatan Geographical Indication (GI) Goes to Marketplace memasuki hari kedua. Program unggulan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM di tahun 2024 ini kembali menghadirkan narasumber dan fasilitator dari Shop | Tokopedia (pada aplikasi TikTok).
Pada 24 April 2024, bertempat di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, narasumber memberikan berbagai tips tentang bagaimana caranya memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di platform Shop | Tokopedia (pada aplikasi TikTok). Tidak hanya itu, materi pemasaran dan berbagai tips branding turut disampaikan dalam sesi diskusi yang terjalin saat acara berlangsung.
Rinto, anggota Masyarakat Pelindungan Indikasi Geografis (MPIG) sekaligus pemilik merek Kopi Kaliangkrik yang turut hadir dalam kegiatan tersebut tampak antusias mengikuti jalannya acara. Dalam sesi wawancara terpisah, Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara ini. Ia menyampaikan bahwa saat ini penambahan jumlah tanaman kopi yang dibudidayakan cukup masif di Kabupaten Magelang.
“Dengan penambahan jumlah budidaya tanaman kopi, potensi penambahan kuantitas biji kopi pun akan ikut tinggi sehingga dibutuhkan pasar yang luas. Marketplace inilah yang akan menjadi media paling efektif bagi pelaku anggota MPIG yang masih bingung mencari pangsa pasar.” tutur Rinto.
Acara ini digelar salah satunya untuk menjawab tantangan dalam pemanfaatan Indikasi Geografis (IG) yang masih memiliki banyak rintangan dalam keberlangsungannya dan memerlukan pengembangan berkelanjutan.
Istanto menyadari betul manfaat dari GI Goes to Marketplace ini. Sebagai Ketua Umum MPIG Kopi Arabika Merapi Merbabu Kabupaten Magelang, Ia menyampaikan himbauan kepada seluruh anggota MPIG yang hadir di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang tersebut untuk dapat menyimak materi dengan baik.
“Pada hari kedua dari rangkaian kegiatan ini kita masih akan mendapatkan limpahan ilmu terkait pemasaran produk. Hal ini adalah sesuatu yang penting. Penguasaan strategi pemasaran tentunya akan berdampak lurus dengan semakin luasnya pangsa pasar Kopi Arabika Merapi Merbabu Kabupaten Magelang,” ucap Istanto. (Iwm/Syl)
Sebuah desain tak sekadar estetika visual, namun juga memiliki nilai ekonomi. Inilah gagasan utama yang diangkat dalam OKE KI Seri Webinar #24 bertema “Nilai Daya Saing Desain Industri dalam Bisnis Furniture” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum pada Senin, 14 Juli 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung interaktif ini, praktisi desain furniture dan akademisi Universitas Tarumanegara, Eddy Supriyatna Marizar hadir sebagai narasumber.
Senin, 14 Juli 2025
Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial dan Tadabbur Alam dengan mengusung tema Membangun Semangat Hijrah dalam Meningkatkan Iman dan Amal Sholeh di Yayasan As-Zalika, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Kamis, 10 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melihat masih kecilnya jumlah perguruan tinggi yang mengajukan paten di Indonesia dibandingkan keseluruhan jumlah universitas Indonesia. Meskipun secara keseluruhan perguruan tinggi menyumbang lebih dari 50% permohonan paten dalam negeri, baru sekitar 153 perguruan tinggi yang memegang paten. Fakta ini menjadi perhatian penting bagi DJKI dalam upayanya mewujudkan ekosistem kekayaan intelektual (KI) yang merata dan produktif.
Kamis, 3 Juli 2025