Kopi Arabika Sembalun Lombok Diperiksa sebagai Produk Indikasi Geografis NTB

Lombok - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Merek dan Indikasi Geografis, menyelenggarakan Pemeriksaan Substantif Permohonan Indikasi Geografis Kopi Arabika Sembalun Lombok pada tanggal 29 April s.d. 3 Mei 2024. 

“Kopi Arabika Sembalun Lombok dibudidayakan masyarakat Sembalun, Nusa Tenggara Barat pada ketinggian kurang lebih 1.300 mdpl di lereng kaki Gunung Rinjani. Kopi Arabika Sembalun Lombok menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah tersebut dan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” terang Tim Ahli Indikasi Geografis Idris.

Dia juga menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan mengunjungi beberapa kelompok tani yang berada di empat desa yang saat ini terdaftar sebagai anggota Masyarakat Pelindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Sembalun Lombok (MPIG-KASL), yaitu Desa Sembalun, Desa Sembalun Lawang, Desa Sembalun Bumbung, dan Desa Sajang. Pemeriksaan dilakukan selama tiga hari. 

Kegiatan ini diikuti oleh beberapa pihak terkait, yaitu dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Hukum Puan Rusmayadi beserta lima orang staf, Dinas Pertanian Kab. Lombok Timur, dan MPIG-KASL. 

“Dari hasil temuan yang dilakukan tim selama pemeriksaan di lapangan terdapat beberapa anggota MPIG-KASL sudah cukup ahli dalam melakukan Budidaya Kopi Arabika Sembalun Lombok, akan tetapi masih ada beberapa yang masih perlu pembinaan dalam melakukan budidaya, terutama terkait penerapan jarak tanam tanaman kopi,” lanjut Idris.

Idris menyarankan untuk dilakukan pengurangan tanaman agar produktivitasnya bisa lebih maksimal. Hal lainnya yang cukup menarik perhatian tim adalah adanya kelompok/koperasi dari Desa Sajang yang sudah menjual produknya ke Singapura secara rutin. Beberapa anggota MPIG-KASL juga sudah bisa menjelaskan proses pengolahan Kopi Arabika Sembalun Lombok dengan sangat baik kepada wisatawan,  khususnya wisatawan mancanegara.

Dalam evaluasi yang dilakukan di kantor UPT PP Kecamatan Sembalun, Tim Indikasi Geografis DJKI menyarankan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur untuk mengagendakan secara rutin pelatihan-pelatihan kepada anggota MPIG-KASL. Pelatihan bisa berupa budidaya tanaman kopi dan pelatihan proses pasca panen kopi. 

Tim Ahli IG juga menyarankan fasilitasi anggota yang saat ini sudah melakukan pembibitan Kopi Arabika Sembalun Lombok, untuk mengurus sertifikat sebagai penangkar benih yang legal dari wilayah tersebut.

Anggota MPIG-KASL berharap semoga setelah terdaftarnya Indikasi Geografis Kopi Arabika Sembalun Lombok, pelanggaran-pelanggaran dan penyalahgunaan hak, seperti penggunaan nama Kopi Arabika Sembalun Lombok yang dilakukan oleh banyak pihak yang tidak berhak saat ini bisa diminimalisir atau dicegah. 

Sebagai informasi, pemeriksaan Substantif dilakukan oleh dua personal Tim Ahli Indikasi Geografis yaitu Idris dan Syaiful, serta satu Anggota Tim Kelompok Kerja Indikasi Geografis.



LIPUTAN TERKAIT

DJKI Lakukan Verifikasi Capaian Target Kinerja Kanwil Kemenkumham di Bidang KI

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyelenggarakan kegiatan Verifikasi Laporan Rencana Aksi dan Target Kinerja Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Caturwulan I Tahun 2024 Program Kekayaan Intelektual di Hotel Sari Pacific Thamrin.

Rabu, 15 Mei 2024

Tingkatkan Kinerja dan Profesionalisme Pegawai, DJKI Gelar Konsinyering Pemberian Penghargaan dan Hukuman Disiplin serta Sanksi Administrasi

Pemberian penghargaan dan hukuman disiplin adalah suatu hal yang dibutuhkan dalam menciptakan kedisiplinan kerja pegawai. Selain itu, pemberian penghargaan dan disiplin tersebut merupakan bentuk motivasi kepada para pegawai untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Senin, 6 Mei 2024

Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Pegawai Melalui Penyusunan Peraturan Pembinaan Jabatan Fungsional

Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) merupakan Instansi Pembina dari empat jabatan fungsional (JF) yaitu Pemeriksa Paten, Pemeriksa Merek, Pemeriksa Desain Industri, dan Analis Kekayaan Intelektual. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam suatu satuan organisasi. Dalam pelaksanaan tugasnya, JF didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu yang kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit yang terintegrasi oleh sasaran kinerja pegawai (SKP).

Senin, 29 April 2024

Selengkapnya