Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) turut berpartisipasi dalam memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 23, dengan membuka stand pamerkan produk-produk dan konsultasi Kekayaan Intelektual (KI) serta memperoleh Penghargaan Juara 2 Stand Terbaik di katagori Balitbang Kementerian / Lembaga di Riau, Pekan Baru, (9/8/2018).
Hakteknas tahun ini mengusung tema inovasi untuk kemandirian pangan dan energi. Hal ini sejalan dengan misi DJKI Kemenkumham yang ingin menjadikan Indonesia negara melalui pelindungan hasil penelitian dan pengembangan inovasi teknologi berbasis KI.
Mengutip Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Freddy Harris yang mengatakan bahwa, negara yang mengedepankan KI-nya, negara tersebut berpeluang besar menjadi maju dan dapat menguatkan perekonomian nasional.
“Jika negara ini mau maju, kekayaan intelektualnya harus di depan, tanpa kekayaan intelektual tak ada cerita untuk maju”, ujar Freddy Harris.
Setiap negara maju selalu berupaya mengedepankan pelindungan Kekayaan Intelektual, seperti hak cipta, paten, merek, desain industri, dan indikasi geografis.
Oleh karena itu, bila ingin sejajar dengan negara-negara maju tersebut, Indonesia juga harus memanfaatkan kekayaan intelektual sebagai potensi pendapatan negara yang besar.
Menurut Presiden ke tiga BJ Habibie, bekerja keras mengembangkan prasarana ekonomi, pra sarana ilmu pengetahuan dan teknologi , sehingga Indonesia mampu tampil dan menghadiahkan produk paling canggih di dunia yaitu pesawat terbang yang pertama Airbus, kedua M250, serta Triplesdeck Boeing.
“Kita buat sendiri 100 persen. Karena itu hari ini kita kenang sebagai kebangkitan teknologi nasional”, ujar BJ Habibie.