Jakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum Republik Indonesia, turut berpartisipasi aktif dalam forum internasional bertajuk Indonesia’s Success Stories yang diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Motion Picture Association (MPA), Kementerian Kebudayaan, serta berbagai asosiasi film nasional dan internasional.
Acara ini menjadi ajang penting untuk mengapresiasi kemajuan pesat industri film, televisi, dan layanan streaming Indonesia yang kian bersinar di panggung global. Beberapa film unggulan Indonesia seperti Jumbo, Qodrat 2, The Shadow Strays, dan The Siege at Thorn High mendapatkan sorotan khusus, termasuk pratayang film terbaru dari produser ternama Mira Lesmana, Rangga & Cinta.
Dalam sesi diskusi bertajuk “Tackling Digital Piracy in Indonesia: A Look at Enforcement and Disruption Strategies”, DJKI yang diwakili Sunarwaty Panggabean selaku penyidik kekayaan intelektual (KI) menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menghadapi kejahatan pembajakan digital yang sifatnya transnasional.
“Untuk meraih sebuah kesuksesan itu tidak bisa dilakukan sendiri. Maka kolaborasi dan kemitraan yang kuat merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan bersama,” ujar Sunarwati.
Lebih lanjut, Sunarwaty memberikan contoh sukses kolaborasi yang pernah dilakukan DJKI seperti melakukan operasi gabungan internasional bersama Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan (MCST), Kepolisian Nasional Korea (KNPA), dan INTERPOL.
“Salah satu operasi yang berlangsung pada 2023–2024 tersebut berhasil menangkap tiga pelaku layanan IPTV (Internet Protocol Television) ilegal lintas negara,” tuturnya.
Sunarwaty juga menambahkan bahwa DJKI telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Homeland Security Investigations (HSI) Amerika Serikat dan MCST Korea Selatan pada tahun 2024 lalu.
“Penandatanganan ini menjadi tonggak penting yang menunjukkan komitmen DJKI dalam memperkuat kolaborasi internasional dalam penegakan hukum kekayaan intelektual,” tambahnya.
Melalui forum ini diharapkan akan mempertegas posisi DJKI sebagai mitra strategis dalam memajukan industri kreatif nasional dengan memastikan hak-hak pelaku industri terlindungi secara hukum, baik di tingkat nasional maupun global. Selain itu, DJKI juga menegaskan akan bertransformasi menjadi lebih proaktif, berbasis intelijen, dan didukung teknologi canggih guna memperkuat upaya pemberantasan pembajakan digital di Indonesia kedepannya. (Arm/Iwm)
Sebuah desain tak sekadar estetika visual, namun juga memiliki nilai ekonomi. Inilah gagasan utama yang diangkat dalam OKE KI Seri Webinar #24 bertema “Nilai Daya Saing Desain Industri dalam Bisnis Furniture” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum pada Senin, 14 Juli 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung interaktif ini, praktisi desain furniture dan akademisi Universitas Tarumanegara, Eddy Supriyatna Marizar hadir sebagai narasumber.
Senin, 14 Juli 2025
Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial dan Tadabbur Alam dengan mengusung tema Membangun Semangat Hijrah dalam Meningkatkan Iman dan Amal Sholeh di Yayasan As-Zalika, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Kamis, 10 Juli 2025
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) melihat masih kecilnya jumlah perguruan tinggi yang mengajukan paten di Indonesia dibandingkan keseluruhan jumlah universitas Indonesia. Meskipun secara keseluruhan perguruan tinggi menyumbang lebih dari 50% permohonan paten dalam negeri, baru sekitar 153 perguruan tinggi yang memegang paten. Fakta ini menjadi perhatian penting bagi DJKI dalam upayanya mewujudkan ekosistem kekayaan intelektual (KI) yang merata dan produktif.
Kamis, 3 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025
Jumat, 18 Juli 2025
Rabu, 16 Juli 2025