Kerajinan Tanjak, KIK Asal Riau yang Telah Terinventarisasi


Pelalawan - Pengrajin Tanjak Riau Rosita Dewi yang turut hadir dalam konsultasi kekayaan Intelektual (KI) pada kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) atau Klinik KI Bergerak yang berlangsung di Balai Seminai, Pelalawan pada 25 Agustus 2022 mengatakan ia belum mengetahui bahwa Tanjak Riau sudah terinventarisasi kekayaan intelektual komunal (KIK) Indonesia.

“Wah saya belum tau, senang banget jadi lebih semangat untuk mendaftarkan merek saya dengan produk Tanjak Riau, karena katanya kalau produk ada mereknya bisa lebih ada harganya dari pada produk tanpa merek, ” ujarnya. 

Tanjak merupakan aksesoris yang dipakai oleh para laki-laki di atas kepalanya. Pemakaian Tanjak di Riau juga sebagai ciri khas serta lambang kewibawaan sejak masa-masa kerajaan terdahulu. 



Tanjak banyak dipakai oleh masyarakat Melayu di seluruh lapisan kelas sosial. Semakin tinggi dan kompleks bentuk Tanjak, menunjukkan semakin tinggi pula status sosial pemakainya.

Sesuai surat pencatatan inventarisasi KIK Indonesia nomor PT14202100033, DJKI telah mendokumentasikan dan mengarsipkan Tanjak Riau. Tanjak Riau masuk dalam jenis pengetahuan tradisional, yakni kemahiran membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional.



Berdasarkan informasi pada pangkalan data KIK yang dapat diakses melalui laman https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/, Provinsi Riau telah mencatatkan KIK yang terdiri dari 33 ekspresi budaya tradisional, 7 pengetahuan tradisional, dan 3 potensi indikasi geografis.

Sebagai informasi, KIK yang dimiliki Indonesia terdiri dari ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, potensi indikasi geografis, dan sumber daya genetik wajib dilindungi negara agar terhindar dari pengakuan, pencurian, atau pembajakan oleh negara lain.

Sebagai langkah pelindungan tersebut, saat ini pemerintah memiliki pusat data nasional KIK yang terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga yang dapat diakses di laman https://kik.dgip.go.id/. (dss/syl)


LIPUTAN TERKAIT

Tingkatkan Perekonomian Daerah Melalui Pemanfaatan Kekayaan Intelektual Komunal

Bali - Beberapa waktu lalu, pernah terjadi klaim dari negara lain mengenai produk seni, budaya dan kuliner Indonesia. Bahkan, dahulu disinyalir pernah terjadi praktik pencurian bahan baku dan pengetahuan tradisional asli Indonesia yang dilakukan oleh pihak asing untuk membuat produk farmasi dan kosmetik komersil.

Jumat, 15 September 2023

Pelindungan Obat-obatan Tradisional sebagai Kekayaan Intelektual Indonesia

Jimbaran - Koordinator Pelayanan Hukum dan Fasilitasi Komisi Banding Paten Dian Nurfitri menyebut bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang begitu banyak. Kekayaan intelektual ini membuat Indonesia memiliki ramuan atau bahan mujarab dalam pengobatan tradisional yang dikenal di dunia.

Jumat, 15 September 2023

Tingkatkan Nilai Jual Produk Khas Indonesia Lewat Sertifikasi Indikasi Geografis

Jimbaran - Koordinator Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mengatakan Indonesia mempunyai banyak produk khas yang hanya dimiliki oleh satu daerah tertentu. Menurutnya, produk khas tersebut dapat  dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui sertifikasi indikasi geografis.

Kamis, 14 September 2023

Selengkapnya