Empat Nilai Untuk Meningkatkan Pelindungan dan Komersialisasi Indikasi Geografis

Roma - Untuk meningkatkan pelindungan serta komersialisasi produk Indikasi Geografis (IG) Indonesia, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bertemu Yayasan Qualitiva Italia pada 20 September 2022 di Kantor Yayasan Qualitivia, Roma, Italia. 

Perwakilan DJKI, Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kurniaman Telaumbanua menyampaikan tujuan dari pertemuan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan gambaran bagaimana pengembangan produk serta promosi IG di Italia pada tingkat institusi dan sektor privat yang dilakukan oleh Yayasan Qualitiva. 

Di Italia, ekonomi berbasis IG telah menciptakan suatu model ekonomi yang sukses. Hal ini dilakukan melalui pengembangan kebijakan publik akan IG dengan terus meningkatkan pelindungan serta berinovasi dalam produk-produk berkarakteristik khas daerah. 

“Indonesia ingin terus meningkatkan pelindungan serta komersialisasi IG Indonesia agar semakin banyak yang mendunia seperti keberhasilan Yayasan Qualitiva dalam melakukan pengembangan produk serta strategi - strategi promosi IG-nya,” ujar Kurniaman. 

Tidak hanya itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (Sesditjen KI) Sucipto yang turut hadir pada pertemuan tersebut menyampaikan bahwa terdapat empat nilai yang sekiranya dapat diimplementasikan untuk pengembangan dan promosi produk IG Indonesia. 

“Pertama, dapat melakukan promosi melalui pasar domestik, pasar internasional, dan lokapasar. Kedua, melalui sektor pariwisata dengan pengembangan proyek kebudayaan yang mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan,” terang Sucipto.

Lanjut Sucipto, nilai ketiga adalah dengan menginformasikan kepada konsumen tentang nilai nutrisi dari produk IG yang akan mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk IG. Terakhir, adalah dengan pemasaran produk IG yang menonjolkan kekhasan daerah.

Adapun, Sucipto juga menyampaikan bahwa DJKI dan Arise+ Indonesia akan melakukan kerja sama dengan Yayasan Qualitiva untuk meningkatkan pelindungan dan komersialisasi IG.

“Dari pertemuan ini, ke depannya Yayasan Qualitiva bersama DJKI dan Arise+ Indonesia akan melakukan kerja sama dalam kerangka mekanisme pengembangan produk IG di Indonesia melalui beberapa program yang akan direncanakan,” ungkap Sucipto. 

Pada kesempatan yang sama, Mauro Rosati selaku Manajer Umum Yayasan Qualivita menilai dari sisi penegakan hukum Indonesia terhadap IG sudah terintegrasi dengan baik. 

“Namun, dari sisi kontrol kualitas, penegakan hukum, promosi, serta pemasaran produk IG Indonesia masih perlu dibenahi dalam implementasi setelah IG terdaftar,” tutur Mauro. 

Sebagai informasi, Yayasan Qualitiva adalah organisasi budaya dan ilmiah yang berdiri sejak tahun 2000 di Italia. Yayasan ini berperan dalam mempromosikan sistem agrifood yang berkualitas demi pelindungan konsumen serta kekhasan dan kualitas produk. (Ver/Dit)



LIPUTAN TERKAIT

Tingkatkan Penjualan Produk Melalui GI Goes to Marketplace

Kabupaten Magelang - Rangkaian kegiatan Geographical Indication (GI) Goes to Marketplace memasuki hari kedua. Program unggulan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM di tahun 2024 ini kembali menghadirkan narasumber dan fasilitator dari Shop | Tokopedia (pada aplikasi TikTok).

Rabu, 24 April 2024

DJKI Yakin Potensi Paten di Jawa Timur Tinggi

Jawa Timur menjadi provinsi ke sembilan pelaksanaan Patent One Stop Service dari total 33 provinsi yang akan disambangi DJKI. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur pada Selasa, 23 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

Dukung Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Paten Dalam Negeri, Patent One Stop Service Hadir di Bumi Melayu

Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jambi menyelenggarakan kegiatan Patent One Stop Service (POSS) bagi Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang), dan Pelaku Usaha demi meningkatkan jumlah permohonan serta penyelesaian paten pada 23 s.d. 25 April 2024.

Selasa, 23 April 2024

Selengkapnya